Anak hampir alami Gizi Buruk karena berat badannya susah naik akibat teknik Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang tidak tepat, tapi Alhamdulillah sebuah keajaiban kini BB si kecil terus naik ideal, sehat, dan gak gampang sakit

Saya ingin Bunda bisa menyimak dan mengambil pelajaran dari pengalaman Saya, sehingga buah hati kita selalu tumbuh sehat 😃

Perkenalkan, Nama Saya Riani Hanifah Daulay. Usia Saya 28 tahun. Saya adalah seorang Ibu Rumah Tangga yang kini tinggal di Kabupaten Bandung. Bagi Saya karunia terbesar sekarang adalah melihat anak Saya tumbuh normal dan sehat, maka dari itu Saya izin pada suami untuk keluar dari pekerjaan sementara waktu dan fokus membesarkannya.

Jujur ini pengalaman pertama Saya sebagai seorang Ibu yang cukup berat. Karena sebelumnya Saya bekerja dan kurang pengetahuan mengenai masa petumbuhan dan perkembangan bayi. Saat masa pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) berlangsung, berat badannya tak kunjung naik sampai 12 bulan pertama padahal pemberian ASI tetap dilakukan.

Selain Saya sedih karena kondisi si Dedek yang sering alami sakit, Saya sering mendapat perlakuan kurang etis dari beberapa saudara dan tetangga Saya. Mereka terus mengomentari tumbuh kembang si Dedek yang katanya kok badannya masih kecil dan BB-nya gak naik-naik. Padahal anak mereka tumbuh besar dengan BB yang naik setiap bulannya. Jujur Saya sangat sedih jika dibandingkan seperti itu.

Sembari terus merenung dan refleksi diri, Saya bertanya-tanya apa ada yang salah dengan cara Saya membesarkan si Dedek? Saya sangat khawatir! Lalu bersama Suami, Kami memutuskan pergi ke dokter anak terdekat untuk berkonsultasi dan memeriksakan kondisi si buah hati tercinta.

Dr. Melinda Sp.A, dokter anak yang Saya temui, memaparkan diagnosis terkait kasus anak Saya. Beberapa kemungkinan yang beliau utarakan membuat Saya kaget. Katanya mungkin nutrisi yang diserap oleh tubuh si Dedek sangat kecil, kontaminasi makanan MPASI yang membuat bakteri dan virus menyerang sistem kekebalan, serta yang paling mencengangkan adalah vonis Gizi Bayi Kurang yang membuat si dedek susah naik BB-nya dan sering sakit akibat kurangnya nutrisi makro. 

Kalau tidak ditangani serius, dr. Melinda menjelaskan kemungkinan anak Saya akan alami Gizi Buruk yang mampu merenggut jiwanya!

Hati Bunda mana yang gak sedih mendengar hal itu? Terlebih Suami pun ikut sedih dan merasa bersalah, tetapi Suami Saya alhamdulillah tetap menguatkan Saya. Saya mencoba tetap tenang sembari berdoa pada Tuhan agar diberi jalan. Sepulang dari klinik, tanpa sengaja Saya bertemu dengan teman lama Saya, Dian namanya. Kami sempat berbincang perihal kondisi bayi Kami masing-masing. Dian merasa bahwa kasus yang Saya alami persis dengan kasus sepupunya. Dian berpesan agar lebih memperhatikan pemberian MPASI baik varian maupun tekniknya serta merekomendasikan alat pemberian MPASI bernama Smart Baby Bottle.

Saya ikut saran teman untuk menggunakan Smart Baby Bottle sampai sekira 2 minggu. Ternyata pemberian makanan lewat alat ini gak ribet dibandingkan dengan sendok dan mangkok MPASI biasa. Tinggal masukkan MPASI ke dalamnya lalu tekan dan makanan keluar dari bagian sendoknya. Saya mulai menyadari ternyata pakai Smart Baby Bottle ini lebih higienis karena terhindar dari tumpahan makanan dan kemungkinan kontaminasi karena terdapat tutup sendok dan bahannya silikon yang mudah dibersihkan. Selain itu, Saya tahu takaran MPASI yang Saya berikan.

Hasilnya? Alhamdulillah Si Dedek makan lebih lahap, berat badannya bertambah tiap kali ke Posyandu, dan jarang sakit lagi.

Pada kontrol yang ke-2 kalinya, alhamdulillah dr. Melinda memberikan kabar baik bahwa ternyata berat badan si Dedek sudah lebih baik dan mengalami kenaikan setiap periodenya dengan Standar Deviasi (SD) yaitu 2 SD yang berarti berada pada kondisi Gizi Bayi Normal. Si Dedek terhindar dari kondisi vonis lanjut yang lebih parah yaitu Malnutrisi atau Gizi Buruk. Saya pun akhirnya tersenyum lega karena usaha Saya membuahkan hasil. Suami pun turut berbahagia, Saya merasa ini merupakan karunia dari Tuhan yang luar biasa. 

Akhirnya Saya bisa merasakan si Dedek tumbuh sehat, ideal, dan normal. Saya berniat untuk menggunakan Smart Baby Bottle lagi untuk anak yang ke-2 nanti. Mohon doanya, karena saat ini Saya sedang mengandung anak ke-2. Oh ya, perkenalkan ini Si Dedek yang Saya ceritakan, namanya Rizky Hamzah Daulay, saat ini usianya menginjak 4 tahun. Sudah mulai tertarik melihat buku bacaan. Semoga tumbuh jadi anak yang sehat dan cerdas ya, Nak!

Tentu Saya tidak ingin merasakan sendiri manfaat menggunakan Smart Baby Bottle. Saya merekomendasikan penggunaannya pada teman dan tetangga Saya, sehingga akan lebih banyak Bunda yang bisa merasakan kebahagian bersama buah hati mereka yang tumbuh sehat.

Mau lihat bagaimana hasilnya pada mereka yang sudah mencoba Smart Baby Bottle?

Temen kerja Saya di perusahaan lama sudah punya dedek bayi. BB-nya naik dan terakhir 9,3 kg 8 bulan. Bebas blepotan juga karena pakai Smart Baby Bottle.

Lihat gemas sekali pegang kamera, apa cita-citanya ingin jadi fotografer ya? 

Teman Saya, Sari, merasakan hal yang sama dengan Mbak Verica di atas. Dede bayinya semakin lahap dan BB-nya konsisten naik terus. 

Cantik dan anggun banget kan? 😍

Gak lupa, kenalan Saya Ci Yunita. Gak perlu repot lagi kalau harus pergi kemana-mana berkat Smart Baby Bottle. Mana dede bayinya sehat.

Lagi tidur aja ganteng. Ditambah sehat terus. Bersyukur berkat Smart Baby Bottle 😇

 Kenapa Bunda Harus Memilih Smart Baby Bottle?

Botol yang memiliki ujung sendok yang dirancang khusus para ahli untuk proses pemberian MPASI si buah hati
lebih aman, mudah digunakan, dan bebas tumpah. 

Smart Baby Bottle mempermudah Bunda untuk menyuapi bayi karena didesain agar ergonomis (tepat posisi) sehingga bayi lebih lahap dan terhindar dari bahaya tersedak. Anti kontaminasi bakteri sehingga makanan MPASI lebih aman dikonsumsi, tidak mubazir, dan menjaga BB bayi naik konsisten.

PROMO KHUSUS HARI INI

Belanja Lebih Aman dengan PESAN dulu, baru BAYAR di rumah!